CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 19 Mei 2011

Kleptomania

Kata kleptomania di kalangan masyarakat kita belum diketahui secara umum dan
dalam bahasa sehari-hari pun belum dipahami arti sesungguhnya sesuai dengan
pengertian secara intelektual medis. Oleh karena itu, kita tidak bisa menyalahkan
sepenuhnya bila misalnya ada kejadian-kejadian yang sangat sadis dan berlebihan
dalam menangani masalah pencurian yang sangat sepele di lingkungan tempat tinggal,
di toko-toko atau di jalan tanpa diketahui dulu historikal pencurinya.
Untuk menghindari kejadian-kejadian seperti itu kita seharusnya mengetahui dulu latar
belakang medis si pencuri itu sendiri, apakah ia menelan obat antidepressiva dari dokter
karena kleptomania atau tidak.
Kleptomania merupakan suatu gangguan psychis (gangguan kejiwaan) yang
disebabkan oleh pengalaman dan perilaku masa kecil yang mendalam dan banyak
faktor yang membuat kebiasaan itu semakin tumbuh berkembang. Gangguan kejiwaan
semacam ini bukan karena khayalan atau halusinasi, sehingga pengidap kleptomania
juga bisa didiagnosa dan diobservasi dari kebiasaan dan kelakuan yang mereka
lakukan ketika melihat barang atau sesuatu yang dimiliki orang. Mereka melakukan
pencurian kecil-kecilan bukan karena cemburu atau benci terhadap orang yang
mempunyai barang tertentu tetapi hanya karena ada dorongan dari otaknya untuk
melakukan pengambilan barang itu yang menjadi semacam tantangan untuk
membuktikan pada dirinya bahwa dia bisa melakukan itu tanpa diketahui oleh orang
yang punya.

Minggu, 15 Mei 2011

Black Forest

Siang itu di rumah tercium kue yang dipanggang, hmm membuatku ingin melahapnya saja. Rupanya mamaku telah menyelesaikan kue yang dibuatnya. Yaa, mamaku sangat pintar membuat kue sehingga ia sering menerima pesanan kue sebagai pekerjaan tetapnya. BLACK FOREST adalah kue andalan mama. Dari hasil membuat kue ini lumayan cukup untuk membantu memenuhi kebutuhan kami, maklumlah biaya hidup jaman sekarang membuat mamaku harus membantu papaku dalam mencari nafkah di KOTA BANDUNG yang katanya Paris Van Java ini.

"
Via, tolong anterin kuenya ini ke rumah tante Manda!" teriak mamaku membuyarkan anganku.
"
Ke tante Manda? Sivia males kalo kesana" ujarku menyahut.
"
Kan cuma sebentar, lagian dekat. Kalo mama bisa, mama pasti jalan sendiri".
"
Bukan begitu.. Ya udah deh , Via pergi".

Sambil cemberut aku mengambil bungkusan kue bolu dan melangkah keluar. Mama sudah 2 hari ini sakit, sepertinya terkena demam. Namun, tetap saja ia menerima pesanan kue. Aku gak tega ngebiarin mama mengantar kue dalam keadaan sakit.
Ke
rumah tante manda, tetanggaku... Hmm,, berarti aku harus berjumpa dengan Rio anaknya yang 1 kelas denganku. Itu yang membuatku malas, sebenernya gak ada masalah sama Rio, cuma aku gak ingin kalo dia tau aku anak seorang tukang kue.

"
Permisi"

Rabu, 04 Mei 2011

Pena Sahabatku

Ify mengungkap kembali tabir ingatannya. Debo, manis nama itu semanis orangnya. Dialah kawan karib Ify yang selalu diingatannya. Sudah enam tahun mereka mengenali antara satu sama lain. Kegembiraan dan kepahitan hidup di alam remaja mereka melalui bersama. Tetapi semua itu hanya tinggal kenangan saja. Ify kehilangan seorang sahabat yang tidak ada gantinya.

Peristiwa itu berlalu sudah dua tahun yang lalu. waktu itu mereka sedang berada di kantin sekolah. Ify sedang memarahi Debo karena mengambil pena kesukaannya tanpa izinya dan menghilangkannya.

Setiap Ify bertanya, dia hanya berkata yang dia akan menggantikannya. Ify tidak mau dia menggantikannya. Kerana pena yang hilang itu berbeda dengan pena yang akan diganti oleh Debo. Pena yang hilang itu adalah hadiah dari Debo sewaktu mereka pertama kali menjadi sepasang kawan karib.

"Aku tak mau kau menggantikannya! Pena yang hilang itu berharga bagiku!" Ify memarahi Debo.
" Sebelum kau tak menemukan pena itu, aku tak akan berbicara dengan kamu!" Marahnya Ify pada Debo. Meja kantin itu di hentaknya dengan kuat hingga Debo terkejut. Ify yang mukanya memang kemerah-merahan, bila marah bertambah merahlah mukanya. Debo dengan keadaan sedih dan terkejut hanya berdiamkan diri lalu menghilang dari situ. Ify tahu Debo merasa sedih mendengar kata-katanya itu. Ify tidak berniat hendak melukainya tetapi waktu itu dia terlalu marah dan tanpa dia