CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 27 Juni 2011

Benci Jadi Cinta

Di suatu kelas.........
“Eh...lo jadi cewek jangan kayak gitu dong!! Jangan mentang-mentang lo ketua kelas, lo bisa ngatur-ngatur gua!“ Kata seorang cowok yang lagi bertengkar dengan seorang cewek
“EH!! Siapa yang ngatur lo??? Gua Cuma nasihatin lo untuk gak ribut! Suara lo itu kedenger sampai depan tau gak!!” Kata cewek itu
“Ah……sama aja lo ngatur gua!!!!!!!!” kata cowok itu gak mau kalah.
“Beda tau!!!!!!”
“Kalau gua tau bakal kayak gini, tadinya gua gak mau datang kesini cuma untuk buat acara perpisahan!! Lebih baik gua dirumah!!” Kata cowok itu

“Heh!!! Kehadiran lo itu gak diharapkan di kelas ini tau gak!! Lo gak datang juga gakpapa! Masih banyak anak-anak lain yang mau ikut acara ini!!“ Kata cewek itu nggak mau ngalah
“SIVIA...........GABRIEL............STOP!!!!!!!!!!!!!!“ Teriak Obiet yang membuat orang yang bertengkar diam
Ternyata, 2 orang yang sedang bertengkar itu adalah Sivia dan Gabriel.
“Kalian itu tenang bisa gak sih?“ Kata Oik ikut-ikutan emosi
“TAU!!! Kita udah pusing dengernya nieh!!!“ Kata Angel
“Lo berdua itu kayak anak kecil tau gak! Lo Cak, lo cuma disuruh diam aja sewot. Lo juga Vi, lo kan ketua kelas lo harusnya kasih contoh yang baik untuk anak-anak kelas kita dong!!“ Kata Obiet yang juga wakil ketua kelas.
“Dia yang rese Biet!! Nuduh-nuduh gua ngatur dia! Padahal kan gua cuma nasihatin dia!“ Bela Sivia

Anak Jalanan Juga Manusia


Setiap hari ku melangkahkan kakiku membwa sekumpulan kertas koran untuk ku jual, ayah ibu ku entah kemana aku tak kenal mereka, hari hari ku jalani dengan lapang aku tak memikirkan apapun.

Terik panas matahari ku lewati,
"apakah seperti ini nasib semua anak jalanan?"pikirku saat itu.

aku hanya iri pada mereka yang hidup bahagia,
di temani orang tua mereka, sejenak ku sering berfikir
"apakah aku bisa seperti mereka?"

tapi aku hanya ingin pasrah menjalani hidup ini.

13 tahun sudah ku hidup seperti ini.Tak ada satu hal pun yg memotifasikan ku untuk berusaha..
sampai suattu saat....
saat aku bertemu dengan seorang pejabat kaya raya nan smbong.
aku di lecehkan ,di caci maki oleh seorang pejabat tinggi itu.
saat itu aku menabraknya.
"maaf pak ,maaf !!" ucapku saat itu meminta maaf.
"apa? kamu bilang maaf,kamu sudah mengotori baju saya dengan tubuh kamu yg dekil itu,dasar gembel!! "hina si pejabat

pak pejabat itu pun pergi meninggalkanku,
mulai hari itu,detik itupun hatiku terluka,batinku sakit.

Sabtu, 11 Juni 2011

Sweet Memories

“Satu… Dua… Tiga! KABUUUUUURRR!!!!” Rio dan Alvin langsung lari terbirit birit ketika Mama Rio siap memarahi anak dan keponakannya itu.
“DASAR ANAK BANDEL!!! JANGAN KABUUUR!!!!”. Tapi percuma saja Mama Rio teriak, Rio & Alvin sudah nun jauh disana.
”Hossh.. hossh... gila mama mu galak banget sih yo..” ujar Alvin dgn nafas ngos-ngosan.
”Hosh hosh, hufft.. Kamu maklumin ajalah Vin.. Eeh kita istirahat di pohon situ aja yuk!” Rio menunjuk ke pohon yg besar dan rindang itu. Alvin dan Rio pun segera menuju pohon tsb dan duduk.
”huuuft, sumpah panas banget disini, moga aja entar ujan deres.” ujar Rio sambil ngelap ngelap keringat.
”iya nih. Ditambah lagi karena kabur kaburan gak jelas kayak gini..”

”yeee... lagian kamu juga sih, mancing emosi mamaku. Udah tau mamaku gak suka kita ikut eksul basket masih aja ngotot!!”
”yeee... biarin donk! Kan demi kepentingan nusa dan bangsa juga aku berbuat demikian..”
”alaaah.., gak usah ngeles deh!”
Sesaat mereka berdua terdiam, but suddenly..
“Ahaa!!! Aku punya ide!!” kayaknya ada lampu nyala deh di atas kepala Alvin yah…
“Apaan Vin??” Rio pun penasaran.
“Gimana kalo kita latihan basket diam diam aja? Kan tanggung yo tanding lawan SMP Nusantara tinggal seminggu lagi. Masa kita berhenti di tengah jalan sih??”
”Hmmm.... Ide kamu bagus juga sih, tapi.....” Rio garuk garuk kepalanya yang tidak gatal.

Selasa, 07 Juni 2011

Inikah Akhir Hidupku

Disore hari yang sangat sejuk, aku berjalan dengan santainya seraya melihat lihat perumahan disekitar komplek ini yang asri ini.

Namaku Ashilla Zahrantiara. Aku biasa dipanggil dengan nama Shilla. Aku adalah seorang wanita yang masih berumur 17 tahun dan baru duduk dibangku kelas XI. Aku mempunyai seorang kakak yang bernama Gabriel Stevent. Aku biasa memanggil dia adalah kak Iel. Aku sangat menyayangi kak Iel. Sama dengan aku menyayangi kedua orang tuaku yang telah tiada. Sedangkan aku tinggal di rumah bersama kak Iel dan Om ku. Orang tuaku? Orang tuaku sudah meninggal sewaktu aku masih berumur 10 tahun. Mama dan papaku meninggal akibat kecelakan pesawat sewaktu pulang menuju Bandung dari Batam. Di rumah, selain ada kakaku dan omku, ada juga 2 orang pembantuku dan seorang supirku. Aku pun mempunyai sahabat yang baik dan selalu ada disisiku meskipun aku dan mereka baru bersahabat sejak duduk di kelas 2 SMP. Mereka adalah Sivia , Nova, Debo, dan Rio. Dan sekilaslah tentang aku.

Ketika aku sedang berjalan dengan santainya, tiba tiba Rio datang dan menghampiriku. Aku dapat bertemu dengan Rio seperti itu karna kebetulan sekali, rumahku dan rumah keempat sahabatku berada di satu komplek yang sama akan tetapi berjarak cukup jauh antar rumah

“Hey Shilla” sapa Rio padaku.
“Hey Rio. Lagi apa kamu sore sore gini ada diluar?” tanyaku padanya.