Aku masih
termenung menatap langit-langit kamar. Meskipun pikiranku entah kemana. Aku
hanya berharap jika saja waktu bisa kembali terulang, aku gak akan biarkan ini
terjadi. 3 bulan sudah aku seperti ini, merasa bersalah akan diri aku sendiri
merasa bersalah atas apa yang telah terjadi dimasa lalu. Ya Tuhan apa aku
sanggup menjalani hidup dengan keadaan seperti ini? Berkali-kali aku mencoba
untuk mengakhiri hidup ini, tapi semua sia-sia. Hemmm.. mungkin banyak orang
yang tidak mengerti akan jalan pikiranku.
Aku mencoba untuk bisa melupakan kenangan itu, tapi memori-memori indah seperti kaset CD yang terus terekam di otakku. Hahhhh jujur aku capek dengan ini semua.
“Ify….” Seseorang memanggil ku. Yaaah orang itu ibuku, ibu yang selalu ada didalam hari-hariku.
Tanpa ibu, aku tak tahu bagaimana hidupkku kedepan.
“Iya bu..” aku menjawab panggilan ibu. Ibu masuk ke kamarku yang bercatkan warna putih dengan banyak poster-poster tokoh kartun terkenal. Beliau duduk disampingku membelai rambutku dengan penuh kasih sayang.
“Ify.. Ibu tahu kamu sedih tapi kamu tidak boleh terus-terusan seperti ini sayang. Ini semua bukan salah kamu, ini semua rencana dari Tuhan. Ibu ingin melihat Ify yang dulu, Ify yang ceria, bukan Ify seperti sekarang yang lemah. “ Mungkin sudah beberapa kali ibu berbicara seperti itu padaku,
Aku mencoba untuk bisa melupakan kenangan itu, tapi memori-memori indah seperti kaset CD yang terus terekam di otakku. Hahhhh jujur aku capek dengan ini semua.
“Ify….” Seseorang memanggil ku. Yaaah orang itu ibuku, ibu yang selalu ada didalam hari-hariku.
Tanpa ibu, aku tak tahu bagaimana hidupkku kedepan.
“Iya bu..” aku menjawab panggilan ibu. Ibu masuk ke kamarku yang bercatkan warna putih dengan banyak poster-poster tokoh kartun terkenal. Beliau duduk disampingku membelai rambutku dengan penuh kasih sayang.
“Ify.. Ibu tahu kamu sedih tapi kamu tidak boleh terus-terusan seperti ini sayang. Ini semua bukan salah kamu, ini semua rencana dari Tuhan. Ibu ingin melihat Ify yang dulu, Ify yang ceria, bukan Ify seperti sekarang yang lemah. “ Mungkin sudah beberapa kali ibu berbicara seperti itu padaku,