CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 04 Mei 2011

Pena Sahabatku

Ify mengungkap kembali tabir ingatannya. Debo, manis nama itu semanis orangnya. Dialah kawan karib Ify yang selalu diingatannya. Sudah enam tahun mereka mengenali antara satu sama lain. Kegembiraan dan kepahitan hidup di alam remaja mereka melalui bersama. Tetapi semua itu hanya tinggal kenangan saja. Ify kehilangan seorang sahabat yang tidak ada gantinya.

Peristiwa itu berlalu sudah dua tahun yang lalu. waktu itu mereka sedang berada di kantin sekolah. Ify sedang memarahi Debo karena mengambil pena kesukaannya tanpa izinya dan menghilangkannya.

Setiap Ify bertanya, dia hanya berkata yang dia akan menggantikannya. Ify tidak mau dia menggantikannya. Kerana pena yang hilang itu berbeda dengan pena yang akan diganti oleh Debo. Pena yang hilang itu adalah hadiah dari Debo sewaktu mereka pertama kali menjadi sepasang kawan karib.

"Aku tak mau kau menggantikannya! Pena yang hilang itu berharga bagiku!" Ify memarahi Debo.
" Sebelum kau tak menemukan pena itu, aku tak akan berbicara dengan kamu!" Marahnya Ify pada Debo. Meja kantin itu di hentaknya dengan kuat hingga Debo terkejut. Ify yang mukanya memang kemerah-merahan, bila marah bertambah merahlah mukanya. Debo dengan keadaan sedih dan terkejut hanya berdiamkan diri lalu menghilang dari situ. Ify tahu Debo merasa sedih mendengar kata-katanya itu. Ify tidak berniat hendak melukainya tetapi waktu itu dia terlalu marah dan tanpa dia
sedari, mutiara jernih membasahi pipinya.

"Sudah beberapa hari Debo tidak masuk ke sekolah. Apakah dia sakit? Apa yang terjadi" kata Ify. Pikirannya diganggu oleh seribu satu pertanyaan
.
"EH! Aku pergi kerumahnya aja" Berbisik Ify di hatinya. Tetapi niatnya berhenti di situ. Dia merasa segan. Tiba-tiba telpon dirumah Ify berbunyi.
"Ring,riiiiiiiing,riiiiiiiiing,riiiiiiiing" Mama Ify yang menjawab panggilan itu.
"Ify,, fy "Teriak mamanya.
"Cepat, ganti baju. Kita pergi rumah Debo. Kakaknya Debo telpon suruh kita pergi rumahnya sekarang juga" Suara mama Ify tergesa-gesa menyuruh anak daranya cepat bersiap. Tiba-tiba jantung Ify bergerak cepat. Tak pernah dia rasakan sperti itu. Dia merasakan sesuatu tak enak.
"Ya Allah, kau tenteramkanlah hatiku. Apapun yang terjadi aku tahu ini semua ujianMu. Ku mohon jauhilah segala sesuatu yang tak baik. kau selamatkanlah sahabatku." Doa Ify pada Allah sepanjang perjalanannya ke rumah Debo.

Sesampainya di sana, rumahnya dipenuhi dengan sanak saudaranya. Ify menuju ke Bunda Halimah dan bersalaman dengan beliau dan bertanya apa sebenarnya yang telah terjadi. Bunda dengan nada sedih memberitahu Ify
.
"Dia memang lagi sakit tapi dia keukeuh pengen banget pergi ke sekolah. Katanya mau ketemu Ify. Tapi tujuan itu tak sampai. Sampai saat dia menghembuskan nafas, kak Aisyah yang ada disamping dia melihat surat yang ada di gengamannya" suara bunda Debo terisak isak menceritakan pada Ify sambil memberikan surat Debo ingin berikan pada sahabatnya.

Didalam surat itu terdapat pena kesukaan ify. Disitu juga terdapat catatan dari Debo.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Allysa 'Ify' Saufika,

AKU MINTA MAAAF UDAH MEMBUAT KAMU MARAH KARENA TELAH MENGHILANGKAN PENA KESUKAANMU. SEJAK KAMU MARAHIN AKU, AKU PULANG DARI SEKOLAH WAKTU HUJAN LEBAT KARENA INGIN MENCARI PENAMU DI RUMAH . TAPI GAK KETEMU . AKU GAK PUTUS ASA DAN COBA MENGINGATNYA DAN AKU INGAT, PENA ITU ADA DI MEJA SCIENCE LAB . ITUPUN AGAK LAMBAT INGATNYA, AKU INGIN KESEKOLAH KARENA BADANKU KURANG SEHAT . TAPI AKU DIBANTU KAK AISYAH, DIA TOLONG AKU CARIKAN PENA KAMU . PENA ITU KA AISYAH TEMUKAN DIBAWAH MEJAMU. TERIMA KASIH KARENA TELAH MENGHARGAI PEMBERIANKU DAN PERSAHABATAN YANG TERJALIN SELAMA SETAHUN. TERIMA KASIH SEKALI LAGI KARENA SELAMA INI MENGAJARIKU TENTANG ARTI PERSAHABATAN.

Andryos 'Debo' Aryanto.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mata Ify dipenuhi mutiara jernih yang akhirnya jatuh berlinangan dengan derasnya. Kalau boleh ingin dia meraung sekuat hatinya. Ingin dia memeluk tubuh Debo dan memohon maaf padanya tapi apalah daya semuanya udah terlambat. Debo sudah terbaring di tanah.

Tiba-tiba dentuman gemuruh mengejutkan Ify daripada lamunannya. Barulah dia sadar bahwa dia hanya mengenangkan kisah masa lalu. Persahabatan mereka lebih berharga daripada pena itu. Ify benar-benar menyesal dengan perbuatannya. Dia berjanji bahwa peristiwa itu tak akan terulang kembali. Sejak itu Ify rajin solat dan selesai solat dia membaca al quran dan berdoa dan mengamalkan ayat-ayat al quran kepada sahabatnya. Dengan cara ini sajalah yang dapat Ify lakukan untuk membalas jasa Debo dan menguatkan persahabatanya. Semoga dengan kalam Allah Debo akan bahagia di alam Surga.

_the end_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar