CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 05 November 2011

Aluminium


Sifat – Sifat Aluminium
Aluminium merupakan logam yang cukup ringan (kerapatannya hanya sepertiga dari baja), mengkilap, keras, tetapi mudah ditempa dan diregangkan, sehingga dapat diubah sesuai dengan rancangan.
Aluminium adalah logam yang cukup reaktif, dan kita tahu bahwa sangatlah sukar untuk memperoleh logam ini dari senyawanya sampai ditemukan proses Hall. Sifat reduktor aluminium cukup baik, dan harga potensial reduksinya (Eo = -1,66 volt) cukup negatif untuk mudah bereaksi dengan air dan oksigen
2Al(s) + 3H2O → Al2O3(s) + 3H2(g)
4Al(s) + 3O2(g) → 2Al2O3(s)
Akan tetapi reaksi di atas justru menguntungkan, sebab pada permukaan logam aluminium segera terbentuk lapisan tipis Al2O3 setebal 10-8 meter yang tidak tembus air, sehingga melindungi permukaan logam dari reaksi lebih lanjut. Akibatnya, logam aluminium cukup stabil dan tahan lama untuk digunakan dalam berbagai peralatan. Lapisan pelindung Al2O3 yang terbentuk secara alami itu dapat dipertebal melalui proses anodisasi: logam Al dipakai sebagai anoda pada elektrolisis larutan H2SO4. Gas O2 yang terbentuk akan bereaksi dengan anoda untuk menghasilkan Al2O3.

Aluminium di Alam dan Pengolahannya
Aluminium merupakan logam paling banyak yang dikandung oleh kulit bumi. Meliputi 7,8% dari massa kulit bumi, aluminium menempati peringkat ketiga sebagai unsur penyusun kulit bumi
terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium didapat terutama sebagai senyawa aluminosilikat pada batuan dan tanah liat. Mineral utama aluminium adalah bauksit. Al2O3. Mineral lain yang cukup penting ialah kriolit, Na3AlF6.
Pengolahan bijih bauksit menjadi logam aluminium terdiri atas dua tahap : pamurnian Al2O3 serta elektrolisis leburan Al2O3. Bijih bauksit mengandung 50-60% Al2O3 yang bercampur dengan zat-zat pengotor terutama Fe2O3 dan SiO2. Untuk memisahkan Al2O3 dari zat-zat yang tidak dikehendaki, dimanfaatkan sifat amfoter dari Al2O3.
Pertama-tama bauksit direaksikan dengan basa, yaitu larutan NaOH pekat. Al2O3 dan SiO2 akan larut, sedanfkan Fe2O3 dan pengotor lainnya tidak larut.
Al2O3(s) + 2OH-(aq) + 3H2O(l) → 2Al(OH)4-(aq)
SiO2(s) + 2OH-(aq) → SiO32-(aq) + H2O(l)
Setelah disaring, larutan itu kemudian direaksikan dengan asam, yaitu larutan HCl. Ion silikat tetap larut, sedangkan ion aluminat akan diendapkan sebagai Al­(OH)3.
Al(OH)4-(aq) + H+(aq) → Al(OH)3(s) +  H2O(l)
Endapan Al(OH)3 lalu dipanaskan agar terurai menjadi Al2O3 yang murni :
2Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3H2O(g)
Proses pemurnian Al2O3 ini segera diikuti oleh proses elektrolisis yang dikenal sebagai proses Hall-Heroult. Al2O3 dicampurkan dengan kriolit (NaAlF6), lalu dilelehkan pada suhu 850oC dengan bantuan arus listrik. Ketika campuran mencair, kriolit berfungsi sebagai pelarut Al2O3.
Dinding bejana elektrolisis terbuat dari besi yang dilapisi karbon (grafit), dan bertindak sebagai katoda. Anodanya juga berupa batang-batang grafit yang dicelupkan ke dalam campuran. Ion Al3+ akan melepaskan muatannya pada katoda (dinding grafit).
Al3+ + 3e → Al(l)
Aluminium cair yang terbentuk segera menumpuk pada dasar bejana, dan dikeluarkan secara periodik.
Sementara itu di anoda ion oksida (O2-) teroksidasi menjadi gas O2, yang langsung bereaksi dengan anoda karbon untuk membentuk gas CO2.
                   2O2- → O2 + 4e
               C + O2 → CO2
C + 2O2- → CO2 + 4e
Jadi anoda sedikit demi sedikit habis bereaksi dan harus diganti dari waktu ke waktu.
Reaksi total yang terjadi pada elektrolisis dapat dituliskan sebagai berikut.
                       4Al3+ + 12e → 4Al                              (katoda)
           3C + 6O2- → 3CO2 + 12e                  (anoda)
           3C + 4Al3+ + 6O2- → 4Al + 3CO2
­
Kegunaan Aluminium
*     Logam aluminium digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan gedung, kendaraan bermotor, kapal laut, dan pesawat terbang.
*     Logam aluminium digunakan sebagai bahan perabot dapur seperti sendok, panci, dan sebagainya.
*     Logam aluminium digunakan sebagai wadah kemasan biskuit, rokok, permen, dan sebagainya.
*     Logam aluminium digunakan sebagai kabel-kabel listrik pada jaringan transmisi jarak jauh. Meskipun daya hantarnya hanya 60% dari tembaga, kerapatan aluminium jauh lebih kecil sehingga kabelnya dapat dibuat lebih tebal.
*     Aluminium oksida dicairkan pada suhu tinggi (2045oC) akan membentuk korundum, suatu zat padat yang keras dapat digunakan sebagai amplas atau untuk bata keras tahan panas.
*     Tawas, K2SO4∙Al2(SO4)3∙24H2O atau KAl(SO4)2∙12H2O digunakan pada penjernihan air.
*     Aluminium sering dicampurkan dengan logam-logam lain, untuk menghasilkan paduan (aliasi) yang lebih keras, lebih kuat, dan lebih tahan karat.
Contoh :
a)      Magnalium (90% Al, 10% Mg), digunakan untuk membuat pesawat terbang.
b)      Duralium (96% Al, 4% Cu), suatu aliasi yang sangat tahan karat.
c)      Alnico (50% Fe, 20% Al, 10% Co), suatu magnet yang sangat kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar