CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 05 November 2011

My First Love


Seusai pulang sekolah SMA & SMP Citra Bangsa Indonesia.


Sivia sedang berjalan menuju ruangan Osis. Soalnya disana ada pemilihan Ketua Osis yang baru. Karena tertarik Sivia mencoba untuk ikut.
Tiba-tiba saat perjalanan menuju ruang Osis...BRUUUUUUKKKKK!!!!!!!.
Seseorang menabrak Sivia dari belakang. Refleks Sivia dan orang itu jatuh ke lantai.
"Awwwwwww!!! sakit tau!!!! loe gak punya mata ya?! kalo ja....,” kata-kata Sivia terhenti karena melihat wajah cowok yang telah menabraknya.


"Lucky! Gue ditabrak cowok cakep!” batin Sivia.
Tanpa sadar Sivia melamun terus memandangi wajah cowok yang menabraknya tadi.
Cowok itu merasa gak nyaman karena diliatin Sivia sampai Sivia melamun.


"Ah, hmm maaf ya gue gak sengaja nabrak loe.”
Kata-kata cowok itu membuyarkan lamunan Sivia.
"Ah, ng ng nggak apa-apa koq,” kata Sivia salting.
"Sini gue bantu loe berdiri,” kata cowok itu seraya mengulurkan tangannya ke hadapan Sivia.
"Thanks,” kata Sivia sambil menerima uluran tangan dari cowok itu dan berdiri.
"Oh, iya nama gue Gabriel Stevent Damanik. Nama loe sapa?” tanya cowok yang ternyata bernama Gabriel.
"Eh, nama gue Sivia, Sivia Azizah" kata Sivia.
"Ohhh nama yang indah" kata Gabriel.
"Thanks! Ngomong-ngomong kenapa tadi loe bisa nabrak gue?” tanya Sivia.


"Oh soal itu sebenernya gue mau ke ruangan Osis kan ada pemilihan Ketua Osis yang baru. Saking semangatnya gue lari-lari sampek gak liat ada orang yang berjalan di depan gue. Alhasil gue nabrak loe" kata Gabriel menceritakan semuanya.
"Ohhh jadi gitu ceritanya. Sama donk! Aku juga mau kesana and ikut pemilihan ketu Osis" kata Sivia.
"Wah kebetulan banget ya. Mau bareng?" tawar Iel.
Deg begitu mendengar tawaran Gabriel, Sivia merasa jantungnya berdetak lebih cepat.
"Apa ini artinya cinta?" batin Sivia.
"Siv? eh loe gak apa-apa kan?" tanya gabriel yang bingung karena Sivia sama sekali gak jawab pertanyaannya.
"Iya gue mau ya udah yuk jalan ntar kita telat lagi" kata Sivia akhirnya.
"Ya udah ayo" kata Gabriel.

Perjalanan ke Ruangan Osis...
Sivia termenung dia bingung apa perasaannya ke Gabriel. Cinta atau hanya sebatas perasaan sebagai teman? Sivia terus memikirkan itu.
Suasana hening diantara mereka.
"Ah mmm Yel, loe udah punya pacar belum?" tanya Sivia membuyarkan keheningan diantara mereka.
Gabriel melirik Sivia. "Belum. Kalo loe?" tanya Gabriel.
"Hah, gue??? Gue mah masih ngejomblo” kata Sivia.
"Hooo gitu" kata Gabriel.
Mereka pun akhirnya tiba di depan ruangan Osis. Di sana sangat ramai karena banyak peminatnya.
"Yang mau ikut pemilihan Ketua Osis silahkan undi no-nya di sini" teriak seseorang petugas pemilihan Ketua Osis.
Siswa-siswi yang sudah ada di sana berbaris untuk bergantian mengambil no begitu juga aku dan Gabriel.
Saat giliran Gabriel mengambil nomer, ia dapat no 2.
Sekarang giliranku. Aku pun mengambil secarik kertas dari dalam kotak tersebut. Aku kaget, aku dapat no 1?!!
Jadi gue duluan yang harus di tes?? Gue ngerasa blum siap tapi gue harus lakuin tekad gue.

"Yaaa baiklah yang mendapat undian nomor 1 silahkan masuk ke ruangan Osis" teriak pengurus.
Deeegg giliranku telah tiba. Aku pun berjalan menuju ke sana. Tapi…..
Gabriel menggenggam tanganku! Aku jadi deg-degan gara-gara dia ngelakuin itu.
"Berjuanglah.." kata Gabriel pelan dan melepas genggaman tangannya.
Entah kenpa begitu Gabriel bilang seperti itu gue ngerasa rasa percaya diri gue bertambah.
Gue pun berjalan menuju ke dalam ruangan Osis di sana sudah ada Ketua Osis dan para anggota Osis yang akan mengujiku.
Setelah aku diuji giliran Gabriel yang diuji, sampai semuanya pun diuji.
"Oke 1 jam lagi pengumuman dan dimohon 1 jam lagi kalian semua untuk berkumpul di sini. Boleh bubar" kata salah satu pengurus.
Semuanya pun bubar termasuk aku dan Gabriel.

"Gabriel ke kantin yuuk" ajakku pada Gabriel.
"Oke. Oh ya tolong panggil aku dengan sebutan Iel aja ya" kata Iel.
"Siiip" kata Sivia sambil mengacungkan jempolnya.
Mereka berdua pun berjalan menuju kantin. Saat menuruni tangga Sivia terpleset! Tapi dengan sigap Iel menangkap Sivia. Sivia jatuh ke pelukan Iel. Wajah Sivia memerah karena ia jatuh di pelukan Iel. Iel memeluk Sivia.
"Ah, I..Iel" kata Sivia yang wajahnya sudah memerah.
"Le...lepasin" kata Sivia.
"Nggak, gue belum mau ngelepasin loe" kata iel. Ia semakin mempererat pelukannya.
"Hangat" batin Sivia.
"Siv, gue suka sama loe sebenernya udah sejak SMP, loe mau gak jadi pacar gue?" tanya Iel sambil melepas pelukannya.
"Eh, ka..kamu bercanda kan?" tanya Sivia gak percaya.
Iel mengangakat dagu Sivia dan mendekatkan wajahnya ke wajah Sivia.
"Apa mata gue berkata kalo gue bohong sama loe?" tanya Iel.
Sivia menatap Iel lurus, ia tau bahwa tidak ada kebohongan di mata Iel. Sivia menitihkan air matanya. Iel kaget.
"Sorry Siv" kata Iel mulai panik.
"Kenapa harus minta maaf??? Gue seneng loe bilang suka ke gue. Karna gue juga suka ma loe!” kata Sivia seraya memeluk Iel.
"Sungguh?" tanya Iel gak percaya.
"Iya!" kata Sivia.
"Thanks Viaaa!!!" kata Iel seraya memeluk Sivia.
Iel menghapus airmata Sivia lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajah Sivia. Sivia menutup matanya, Iel pun juga menutup matanya.
"Kak, ngapain di situ?" tanya seseorang. Iel kaget dan langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Sivia. Sivia menoleh.
Di belakangnya sudah berdiri seorang anak laki-laki berwajah oriental dan bermata sipit.
"Eh, A...Alvin" kata Sivia. Alvin itu adek kandungnya Sivia.
"Hayo, kakak berdua tadi mau apa?" tanya Alvin sambil tersenyum jail.
"Apaan sih???!!! Anak kecil gak perlu tau!" kata Sivia dengan muka memerah.
"Hahahaha ya udah deh Alvin gak akan ganggu. Kak, Alvin pulang dulu ya. Bye!" kata Alvin sambil melambaikan tangannya ke arah Sivia & Iel.
"Uh dasar tuh anak! Ganggu moment first kissku!!!" batin Sivia kesal.
"Sorry ya Iel" kata Sivia pada Iel yang sedari tadi diam membisu.
"Iya gak apa-apa koq. Gimana? Jadi gak ke kantin?" jawab+tanya Iel sambil tersenyum.
"Ya udah deh yuuk gue juga laper banget!" kata Sivia sambil memegangi perutnya yang lapar.
Iel menggandeng tangan Sivia sampai ke kantin. Mereka duduk di bangku no 12.
"Mau pesen apa cantik?" tanya Iel.
"Ng apa yaa???? Ah, aku mau Onion Gratin Soup!" kata Sivia.
'Ya udah aku pesenin dulu ya" Iel pun memesan 2 Onion Gratin Soup dan 2 jus alpukat.
Tak beberapa lama kemudian pesanan mereka datang. Sivia langsung melahap makanannya, Iel hanya tertawa kecil melihat tingkah laku kekasihnya itu. Setelah selesai makan dan membayar mereka berdua balik ke ruangan Osis, tepat saat Ketua Osis yang lama mau membacakan siapa yang terpilih jadi ketua Osis dan pengurus-pengurusnya.
"Oke yang jadi Ketua Osis yang mempunyai no undian 2, Wakil Osis yang mempunyai no undian 1, blablabla. Selamat bagi yang sudah terpilih. Laksanakan tugas kalian dengan baik ya!" kata Ketua Osis lama.
"Yeyyyyy!!!! Iel kita berhasil" kata Sivia girang.
"Iya" kata Iel sambil tersenyum ke Sivia.

Mereka pun menjalani hari-hari mereka bersama. Walau pun banyak tugas mereka selalu menikmatinya dengan senang hati. Bahkan hubungan SivIel semakin mesra dan tambah lengket. Mereka jadi "The Best Couple" di sekolah.

Aku akan mencintaimu dengan tulus dan sepenuh hati
Karena kaulah "My First Love"

~The End~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar